Featured Post
Antara Aku , Freya , Dan Jimat ( Segitiga Di kamboja )
Antara Aku , Freya , Dan Jimat ( Segitiga Di kamboja ) Perkenalkan namaku Temon , Aku adalah perantau yang mencari uang di negeri orang ...
Jumat, 21 Desember 2018
MU Terpuruk, Mourinho Dipecat, Ibrahimovic Dinilai Jadi Penyebabnya
VIABOLA - Analis sepak bola Premier League, Paul Merson meyakini Zlatan Ibrahimovic adalah salah satu faktor penyebab kesulitan MU musim ini. Dia percaya kehilangan Zlatan adalah kehilangan besar bagi MU, yang berujung pada pemecatan Mourinho.
Ibrahimovic menjalani dua musim bersama MU. Dia membawa dampak besar di musim pertamanya, dengan 28 gol di semua kompetisi. Ibra terbukti sebagai striker yang dibutuhkan MU.
Namun, pemain jangkung itu diserang cedera parah yang membuatnya tak bisa banyak bermain musim lalu. Hasilnya, MU dan Ibra mencapai kata sepakat untuk memutus kontraknya. Ibra pun pergi ke LA Galaxy.
Merson menilai kepergian Ibra berdampak besar pada situasi internal skuat MU. Baca analisis selengkapnya di bawah ini:
Kehilangan Ibra
Menurut Merson, Ibra adalah sosok pemain yang dibutuhkan setiap tim, yakni pemain senior yang suaranya bisa didengarkan pemain-pemain lainnya. Ibra adalaah kapten tanpa ban kapten, pelatih yang bermain di lapangan.
"Zlatan Ibrahimovic adalah kehilangan besar untuk MU. Dia adalah salah satu peman yang dimiliki Mourinho di ruang ganti, di mana dia akan membantu pemain-pemain lainnya," ujar Merson di Sky Sports.
"Zlatan tak akan membiarkan apa yang terjadi di MU dalam lima atau enam pekan terakhir. Dia tak akan membiarkan beberapa hasil buruk MU, tertinggal 2-0 dari Southampton, dan sungguh dihancurkan oleh Liverpool."
Pemain Berpengalaman
Sosok seperti Zlatan inilah yang dibutuhkan semua pelatih. Sama seperti Sir Alex Ferguson yang mendapat bantuan dari Roy Keane. Sayangnya, Mourinho tak punya pemain yang bisa membantunya dalam beberapa bulan terakhir.
"Saya pikir Zlatan akan memasuki situasi sulit itu dan dia akan mulai meningkatkan mentalitas pemain, dan beberapa tahun silam anda sudah melihat hal yang serupa dengan Roy Keane dan Sir Alex Ferguson."
"Ferguson akan duduk tenang dan Keane akan mulai mendorong pemain. Peter Schmeichel akan sangat marah, juga beberapa pemain berpengalaman lainnya. Lalu mereka semua akan tenang, dan Sir Alex bisa berbicara," tutup Merson.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar