Featured Post

Antara Aku , Freya , Dan Jimat ( Segitiga Di kamboja )

Antara Aku , Freya , Dan Jimat ( Segitiga Di kamboja ) Perkenalkan namaku Temon , Aku adalah perantau yang mencari uang di negeri orang ...

Sabtu, 15 September 2018

Berparas Cantik Tapi Mereka adalah Pembunuh Berdarah Dingin

Mindy Sanghera



Bagi seorang pria, seorang wanita memiliki nilai lebih jika wajahnya cantik. Seorang wanita yang memiliki wajah cantik tentu lebih menarik dipandang. Ada pula anggapan bahwa jika wajahnya cantik, maka baik pula lah hatinya. Namun ternyata anggapan tersebut salah, karena ada wanita yang wajahnya cantik, namun ternyata tidak demikian halnya dneng ahatinya. Mereka menyia-nyiakan wajah cantik mereka dengan mejadi pembunuh berdarah dingin. Tnapa ragu mereka akan membuuh siapa pun, termasuk kekasihnya sendiri, bahkan suami atau bayi, tanpa ada rasa penyesalan dalam dirinya. Contohnya seperti beberapa wanita cantik berikut ini.


Mindy Sanghera

Mindy Sanghera

Harmohinder Sanghera, atau dikenal dengan nama lain Mindy Sanghera, adalah seorang mahasiswi jurusan kedokteran gigi di Birmingham University, Inggris. Jika dilihat dari fotonya, Mindy terlihat seperti wanita cantik yang kalem dan baik hatinya. Kenyataannya, MIndy mendekam di Penjara Foston Hall di Derbyshire, Inggris, karena telah bersalah melakukan pembunuhan. Dia pun diganjar hukuman seumur hidup.

Kasus pembunuhan yang dilakukan Mindy itu terjadi pada tahun 2007 di Bury, Greater Manchester. Saat itu., umur Mindy masih 23 tahun. Pada tahun tersebut, Mindy diketahui membunuh seorang wanita bernama Sana Ali yang berusia 17 tahun. Mindy membunuh Sana dengan cara menikamnya menggunakan pisau dapur sepanjang 17 cm sampai Sana meinggal. Saat meninggal, Sana sedang hamil 11 minggu. Sana merupakan istri dari seorang pengusaha kaya, Sair Ali, sementra Mindy adalah selingkuhan Sair. Mindy tega membunuh Sana karena cemburu pada Sair yang lebih memilih Sana dibangdingkan dirinya.

Tujuh tahun kemudian, tahun 2014, sepertinya ada harapan untuk Mindy bisa bebas dari penjara. Ternyata, tuduhannya menusuk Sana sebanyak lebih dari 40 kali tak terbukti secara forensik. Selain itu, Mindy juga mengaku mendatangi rumah Sana hanya untuk memberitahu tentang perselingkuhan suaminya. Mindy bersaksi bahwa saat itu Sana masih hidup, bahkan Sana sendiri yang membukakan pintu depan rumahnya agar Mindy bisa pulang. Kemungkinan, Sana dibunuh oleh orang lain, bukan Mindy. Hingga kini masih belum ada perkembangan lebih lanjut mengenai kasus ini. Selama belum ada bukti yang bisa membebaskan Mindy, dia tetap dianggap sebagai pembunuh Sana.


Amber Hilberling

Amber Hilberling

Jika mindy Sanghera didakwa atas pembunuhan menggunakan senjata tajam,, maka beda halnya dnegna Amber Hilberling ini. Amber Hinderling, 22 tahun, menjadi pelaku pembunuhan suaminya sendiri, Joshua Hilberling. Kasus ini terjadi pada tanggal 7 Juni 2011. Saat itu, Joshua yang berusia 23 tahun, ditemukan tewas setelah terjatuh dari lantai 25 di gedung apartemennya di Tusla, Oklahoma. Rupanya, tewasnya Joshua itu bukan karena kecelakaan, melainkan didorong oleh Amber, istrinya sendiri.

Joshua dan Amber diketahui merupakan pasangan pengantin baru. Namun, kebahagiaan pengantin baru yang harusnya dirasakan mereka sudah menemui rintangan. Padahal, saat itu Amber sudah hamil 7 bulan. Merka sepertinya menemui perbedaan kepribadian, dan menimbulkan perselisihan. Diduga hal itulah yang menjadi motif pembunuhan Joshua. Karena kesal, Amber pun mendorong Joshua dari apartemennya. Dalam pengadilan, Amber mengaku perbutannya itu adalah usaha melindungi diri, karena selama perselisihan, sempat terucap keinginan untuk bercerai. Setelah itu Joshua berusaha untuk menyerang Amber. Atas perbuatannya, Amber pun harus dihukum penjara selama 25 tahun. Tragisnya, 5 tahun kemudian, tahun 2016, Amber ditemukan tewas gantung diri di penjara tempatnya mendekam.


Jodi Arias

Jodi Arias

Kasus Jodi Arias ini sempat menjadi berita nasional dan bikin heboh di Amerika Serikat. Jodi sendiri dilihat dari fotonya merupakan wanita yang menarik, meski demikian, ternyata dia adalah seorang pembunuh yang tega membunuh orang lain. Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Jodi ini terjadi pada tahun 2008. Korbannya bernama Travis Alexander, seorang motivator berusia 30 tahun yang cukup terkenal, dan juga suami dari Jodi. Saat itu, Travis ditemukan tewas di kamar mandi, tanpa pakaian. Travis tewas karena tembakan yang mengenai mata kanannya, dan juga luka tikam sebanyak lebih dari 20 kali, serta lehernya digorok dari telinga ke telinga.

Motif pembunuhan ini ternyata adalah cemburu, karena Travis ketahuan berhubungan dengan wanita lain yang menderita gangguan psikis. Jodi memang dilaporkan memiliki kelainan dalam mengontrol emosinya, sehingga tak heran jika dia jadi emosional begitu mengetahui suaminya behubungan dengan wanita lain, sampai akhirnya membunuh dengan cara yang keji.

Awal pertemuan Travis dan Jodi adalah ketika Travis menghadiri sebuah pesta pada tahun 2006. Setelah pesta itu, hubungan mereka semakin dekat. Jodi semakin sering datang ke apartemen Travis, dan tak jarang mereka menghabiskan malam bersama. Mereka sangat menimati kebersamaan mereka, mereka layaknya sepasang muda dna mudi yang tengah jatuh cinta. Akhirnya, merka resmi menikah pada tahun 2007. Hubungan mereka resmi menikah pada tahun 2007. Hubungan mereka ternyata tak berjalan baik, karena pada pertengahan tahun 2008, terjadilah kasus pembunuhan Travis. Pada Mei 2013, Jodi dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama.


Megan Martzen

Megan Martzen

Siapa yang tak tertarik dengan wajah yang cantik, apalagi seperti Megan Martzen ini? Ternyata, di balik wajah cantiknya, dia adalah pembunuh berdarah dingin, yang tega menghabisi nyawa seorang bayi yang masih berusia 17 bulan. Megan Martzen adalah seorang baby sitter berusia 22 tahun. Bukannya menjaga bayi dengan baik agar tak terjadi apa-apa, namun justru hal sebaliknya yang dilakukan oleh Megan. Megan diketahui emmbunuh bayi 17 bulan bernama Ella VanLeeuwen pada tahun 2009 di Fresno, California, Amerika Serikat. Ella meninggal di dunia akibat luka fatal akibat benda tumpul di bagian kepala dan perut.

Awalnya, dia menyangkal bahwa luka yang diderita Elle bukan karena dipukul, namun karena terjatuh dari tempat tidurnya. Menurut Megan, dia saaat itu sedang bekerja di laptopnya dan ingin mengambil pulpen ketika Ella terjatuh. Namun, setelah beberapa lama, tepatnya 14 bulan, dia mengaku bahwa dialah yang memukil Elle dengan sengaja sampai akhirnya meninggal. Dia pun dijatuhi hukuman penjara. Setelah berada di penjara selama 52 hari, Megan saat itu juga sedang hamil pun bebas karena bisa membayar dendanya.


Estibaliz Carranza

Estibaliz Carranza

Tentunya, bisa memiliki anak adalah impian semua pasangan suami istri untuk melengkapi kebahagiaan mereka. Namun, bagaimana jika salah satunya ternyata divonis tak bisa memiliki anak? Siapa sangka, jika tak bisa memiliki anak rupanya bisa berujung pada kematian. Hal ini terjadi pada pasangan ini, di mana sang istri membunuh suami lantaran tak bisa memiliki anak.

Adalah Estibaliz Carranza, seorang wanita cantik berdarah Meksiko-Spanyol yang membunuh suaminya dengan cara yang kejam pada tahun 2008. Sang suami, Holger Holz, diklaim tak bisa memberikan anak, dan kemudian dibunuh dengan cara ditembak. Tak cukup dengan ditembak saja, Estibaliz bahkan memutilasi mayat suaminya itu dengan gergaji dan potongan tubuh suaminya dimasukkan ke dalam kulkas di bawah tanah. Kulkas itu berada tepat di bawah toko eskrim miliknya.

Ternyata, korban dari Estibaliz bukan hanya Holger saja. Dua tahun setelah kasus tersebut, Estibaliz kembail melakukan hal yang sama pada kekasih barunya, Manfred Hinterbenger. Estibaliz tega menghabisi kekasih= barunya dengan cara menembaknya saat sedang tidur. Lagi, Estibaliz memutilasi tubuh Manfred dan kemudian dimasukkan ke dalam kulkas di bawah tanah. Namun, kejahatannya itu terbongkar saat salah satu pegawai toko es krim itu menemukan mayat di bawah tanah dan memanggil poilsi. Estibaliz pun ditangkap dan dipenjara pada tahun 2012 Diketahui, Estibaliz memang menderita gangguan mental, dan bisa saja mealkukan pembunuhan lagi jika tak di tangkap.

Itulah para wanita cantik, namun ternyata adalah seorang pembunuh berdarah dingin. Karena hal inilah, sebaiknya hati seorang wanita bukan hanya diukur dari kecantikan saja, daripada harus berakhir dengan kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar